Archive for June, 2010



Banyak dari kita yang sudah bekerja cukup lama pada satu perusahaan, dan sering kita mendengar keluhan, hujatan, ataupun gerutuan yang tidak enak contohnya,”Ah… payah sudah lama kerja di sini gaji masih gitu-gitu saja.” atau ,”Kerjaan banyak tapi masih juga dimarahi.”

Kejadian di atas sering kita temui atau kita dengar dari mulut pegawai, tapi kalo kita lihat mereka pun tidak pindah atau beranjak dari perusahaan yang mereka kutuk tersebut, kenapa? Jawabnya sederhana mereka sudah terbiasa diperlakukan tidak adil oleh perusahaan tempat mereka bekerja dan karena sudah terbiasa mereka berusaha berdamai dengan situasi yang tidak mereka sukai tersebut sehingga mereka menyamankan diri dengan kondisi yang sebetulnya tidak nyaman buat mereka. Menyamankan diri yang mereka lakukan adalah dengan bermalas-malasan, curi-curi waktu dan lain sebagainya, efeknya adalah produktifitas menurun dalam hal ini bukan hanya perusahaan yang rugi anda pun rugi. Ruginya adalah anda tidak bisa berkembang, bila perusahaan melihat anda tidak berkembang, anda akan ditegur atau mungkin dipecat.

Jadi menurut saya bila anda tidak nyaman jangan anda berusaha untuk menyamankan situasi itu, kemukakan ke atasan anda bila tidak bisa segeralah ambil tindakan dengan pindah dari tempat itu, jangan sampai ketidak nyamanan itu menjadi kebiasaan yang nantinya menjadi kenyamanan yang membuat rugi bagi diri anda sendiri. Semua ini hanya saran tidak bermaksud menggurui atau mendikte, it’s all up to you.

GOD always give us freedom to chose…

Original by Alexandro

Jangan Berhenti Berusaha


Hidup ini memang tidak pernah mudah, tapi bukan alasan kita untuk menyerah pada hidup. Sesungguhnya TUHAN telah memberikan pada kita kemampuan yang lebih dari cukup untuk dapat menghadapi hidup ini dengan segala kesulitan-kesulitan yang dipercayakanNYA kepada kita.
Semua manusia sebelum dilahirkan ke dunia ini telah diberikan bekal untuk menghadapi hidup ini. Bila anda ingat dalam Alkitab Matius 25:14-30 tentang perumpamaan Talenta, pada perumpamaan ini menceritakan tentang seorang tuan yang mempercayakan uangnya kepada ketiga hambanya. Hamba yang pertama dipercayakan lima talenta, yang kedua dipercayakan dua, yang ketiga dipercayakan satu. Diceritakan hamba yang pertama yang dipercayakan lima talenta berhasil memperoleh laba lima talenta, sementara hamba yang kedua yang dipercayakan dua talenta berhasil memperoleh laba dua talenta, namun hamba yang ketiga yang dipercayakan satu talenta menyembunyikan uangnya sehingga tidak mendapat laba apa-apa. Setelah sang tuan kembali dan bertemu dengan hamba pertamanya, maka sang tuan memberinya tanggung jawab yang lebih besar kepadanya, lalu hamba keduanya juga diberikan tanggung jawab yang lebih besar kepadanya, dan mereka disukai dan dimuliakan oleh tuannya, sedangkan hamba yang tidak menghasilkan apa-apa dia berkata,”Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam. Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan!”
Maka murkalah tuannya dan mencampakkannya ke tempat yang paling gelap.
Kalau kita bisa ambil hikmat dari perumpamaan ini, talenta yang dimaksud dalam perumpamaan ini adalah bakat alami, kemampuan tiap orang. Kenapa setiap orang diberi talenta yang berbeda? Karena TUHAN tahu kemampuan tiap orang sehingga talenta yang diberikan berbeda-bada pula, tapi yang utama bukan dari banyaknya yang dihasilkan tapi dari usahanya untuk menghasilkan itu, TUHAN melihat segala kesungguhan kita dalam berusaha. Kenapa yang tidak menghasilkan dihukum? Karena dia tidak memanfaatkan kepercayaan tuannya kepadanya, malah dia berpikiran buruk tentang tuannya.
Jadi setiap dari kita telah diberikan talenta untuk dapat kita kembangkan diri kita sebesar-besarnya, dan jangan ada dari kita berpikiran bahwa talenta yang diberikan ke kita kurang, sebab TUHAN tahu kemampuan kita, tugas kita adalah mengusahakan talenta yang ada pada kita dan bila TUHAN melihat kita sudah mampuh maka akan ditambahkan lagi kepada kita talenta itu. TUHAN sangat membenci orang-orang yang tidak mau berusaha dan menyimpan talentanya sehingga membuat itu menjadi sia-sia.
Jadi jangan sia-siakan talentamu dan jangan berhenti berusaha.
GOD know, who you are.
Original by Alexandro

Fall and Rise Again


Hidup memang tidak pernah mudah, penuh perjuangan, pengorbanan, keringat, air mata, menjadi bagian dalam menjalani hidup ini, tapi itu semua buakanlah alasan kita untuk menyerah pada hidup. Saya punya satu kisah nyata yang dialami oleh seorang teman, kisahnya sangat menyentuh, mengharukan dan membuat saya bangga menyebut dia adalah teman saya.
Teman saya ini awalnya adalah orang yang cukup berada dia bisa mendapatkan semua yang diinginkan. Di masa mudanya yang baik itu cobaan datang menerpa di tahun kedua kuliahnya dia kehilangan orang yang dikasihnya yaitu ayah dan kakak kandungnya. Usaha orang tuanya pun tertimpa musibah hingga keluarganya tidak punya apa-apa lagi. Situasi ini tentu saja tidak mudah bagi dirinya. Sang ibundanya berusaha mencukupi kebutuhan mereka dengan berjualan coipan (sejenis makanan dengan kulit seperti kwetiaw yang di dalamnya terdapat sayur-sayuran). Dimasa-masa kulihnya yang sulit, kesulitan seolah tidak melihat kesulitannya, cobaan tidak henti-hentinya menerpa hidupnya. Pernah ada satu kali dia terkena penyakit demam berdarah, untuk ke rumah sakit dia tidak punya uang. Teman-teman satu kost dengannya sudah menyarankan dia agar dirawat di rumah sakit, tapi dia tidak mau menyusahkan orang lain dan tidak mau berhutang budi. Akhirnya dia dirawat di kostannya oleh teman-temannya di mana untuk mengganti cairan tubuhnya teman-temannya membelikan dia Pocari Sweet.

Temanku ini memang orang yang luar biasa di tengah kesulitannya dia juga masih aktif di organisasi bahkan dia menjadi seorang ketua organisasi, dia juga bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, betapa hebatnya dia mengatur waktunya yang cuma 24 jam sehari, dimana rekan-rekan sesama mahasiswanya sedang menikmati hidup dia sudah merasakan pahitnya dan beratnya hidup ini. Mungkin anda berkata,”orang seperti itu sih banyak, bahkan ada yang lebih susah lagi dari dia.” Memang betul, itu tidak salah, tapi yang membedakan dia dan membuat dia menjadi mahluk langka adalah impian dan semangat juangnya. Dia adalah sosok yang sangat saya kagumi dia berani berjuang untuk maju dan memperbaiki hidupnya, dia tidak menyerah pada keadaannya meski sempat terpikir olehnya untuk menyerah dimana keputus asaan sudah melandanya, tapi dia selalu bangkit lagi.

Sekarang teman saya ini sudah menjadi orang yang cukup sukses karena kegigihannya dan semangatnya yang pantang menyerah dia sudah menjadi salah seorang tersukses di perusahaannya dengan menempati posisi Manager dalam waktu sekitar 4 (empat) tahun dimulai dari pegawai biasa dan bukan hanya itu dia juga mendapatkan certificate tertinggi salah satu produk networking. Untuk seseorang yang kuliahnya sudah terancam tidak bisa melanjutkan kuliah di awal semester dia adalah orang yang sangat sukses.

Jujur saya kadang merasa iri pada jalan hidupnya yang begitu luar biasa, dimana dia bisa merasakan begitu pahitnya dan getirnya hidup ini dan bisa bangkit menjadi seorang sosok yang luar biasa, tapi TUHAN tahu dengan pasti kebutuhan dan kemampuan tiap umatnya, dia diberikan cobaan seperti itu karena TUHAN tahu dia akan mampu mengatasinya, sedangkan saya tidak diberikan demikian mungkin saya tidak akan mampu bila diberikan cobaan seperti itu. Jadi bila anda sedang menhadapi masalah, jangan menyerah sekalipun masalah itu sulit sekali sebab cobaan itu pasti anda mampu mengatasinya sebab TUHAN tidak pernah memberikan cobaan melebihi kemempuan kita.

Teman saya ini sekarang juga merupakan mentor saya dalam menjalani hidup saya, dan saya banyak mendapatkan inspirasi dan pelajaran darinya, dia teman yang baik.

Special for my friend.

GOD never leave you alone.

Original by Alexandro

Menjadi yang Terbaik


Setiap orang pasti punya impian untuk menjadi yang terbaik dari yang lain. Apa arti dari yang terbaik? Terbaik adalah menjadi lebih baik dari orang lain, misalnya pada suatu balapan motor dapat dikatakan Valentino Rossi adalah yang terbaik karena dia punya prestasi lebih dari pembalap-pembalap lainnya.

Tapi menurut saya ada arti yang lebih dari kata terbaik, dan menurut saya ini lebih sulit. Untuk menjadi yang terbaik di bidang yang kita jalankan hanya dapat kita capai dengan menjadi yang terbaik pada diri kita sendiri. Menjadi yang terbaik di diri sendiri tidaklah mudah, kita harus melawan diri kita sendiri. Rasa malas, rasa malu, rasa takut, rasa benci, rasa putus asa, itu adalah beberapa perasaan dalam diri kita yang harus kita lawan. Perasaan ini tidak akan pernah hilang dari kita selama kita hidup, perasaan itu akan selalu datang, tapi kita harus bisa melawannya, saat kita bisa melawan perasaan tersebut saat perasaan itu muncul dan bisa memenangkannya maka kita sudah menjadi seorang pemenang.

Seperti halnya Valentino Rossi yang menjadi yang terbaik pada Moto GP, apakah dia hanya memenagkan satu race atau satu musim balapan saja sudah mendapat gelar terbaik? Tentu tidak bukan, Valentino Rossi memenangkan banyak sekali race di hampir setiap musim balapan, tapi Rossi bukan berarti tidak pernah kalah, tapi dia selalu bangkit dari kekalahannya. Demikian juga dengan kita yang menghadapi diri kita sendiri, kemenangan sekali melawan malas tidaklah bisa menghantarkan anda menjadi yang terbaik bila selanjutnya anda kembali malas, dan kemenangan atas satu perasaan negatif saja tidak dapat dikatakan kita talah menjadi yang terbaik dari diri kita sendiri, jadi kita harus mengalahkan hampir seluruh perasaan negatif kita, dan bukan kita tidak pernah kalah dari perasaan itu, tapi kita bisa memenangkan lebih banyak seperti Rossi yang memenangkan lebih banyak race dari pada kekalahannya.

Jadi bisakah anda menjadi yang terbaik dari diri anda sendiri? Bila belum jangan harap jadi yang terbaik dari orang lain, bukan tidak mungkin, tapi tidaklah lengkap kemenangan anda itu.

GOD give the best to the best.

Original by Alexandro